Ignatia Dyer berada di dunia nyata dengan Kaum Protestan yang memburunya dan kenyataan bahwa ia adalah Katolik Klan Dyer. Menyembunyikan rahasia besar dan dihadapkan pada pilihan, ia menemukan kenyamanan saat berteman dengan gadis asing dari dunia sihir. Dibatasi tirani takhayul dan iman yang beriring bersamaan, Ignatia menemukan persahabatan dan pada akhirnya... kebahagiaan.
Memberitahu Perenelle tentang proyek itu, sama saja menjadi gila. Ini salah. Ini sesat. Dan kini ia harus kembali sendirian, tidak bisa melawan takdir keluarga Flamel! / "Aku tak pernah takut pada kematian. Kematian selalu terasa jauh, begitu tak terjangkau," bisik Perenelle lirih. "Sekarang, aku bisa merasakan napasnya di wajahku dan aku tidak takut. RnR!
"Untuk kamu, yang kupikir adalah temanku," pikir Sirius pahit sambil menggeram marah pada meja dengan sia-sia. "Untuk kamu… orang yang dulu aku percayai. Untuk kamu yang memutuskan ikatan dan meninggalkan kenangan." /Drabble./
Saat cinta mendalam yang dirasakan Draco tak pernah terbalas, mampukah ia bertahan untuk setia pada orang yang ia cintai? Mampukah ia tetap mencintai orang itu dan menjaga hatinya, bila ada orang lain yang menawarkan cinta lain yang sama besarnya? Bisakah orang yang Draco cintai... terganti? EDITED!
"Kau harus belajar," dengan suara berbahaya Draco mendekat dan menahan Hermione dengan kedua tangan supaya terjepit antara Draco dan dinding, "untuk membedakan antara musang albino dan seorang casanova yang dapat membuat seorang gadis cantik di depannya meleleh karena ciumannya."
Saat perempuan dari berbagai kalangan mengejar kecantikan, Hermione Granger berpendapat bahwa keantikan sesungguhnya yang tak lekang dimakan waktu berasal dari ketangguhan jiwa kaum hawa.